MENU
  • RENTAL BUS PARIWISATA

  • Sewa Bus Pariwisata

  • SEWA MEDIUM BUS PARIWISATA.

Senin, 11 Maret 2019

SEJARAH & BUDAYA KOTA TEGAL

Disetiap daerah pasti mempunyai budaya atau kebudayaan yang berbeda di Pulau Jawa pun memiliki banyak sekali yang masih belum dikenal oleh masyarakat Indonesia sendiri saya dan keluarga saya berasal dari jawa tengah karena menurut saya yang berasal dari jawa tengah menurut saya banyak dan cukup banyak yang membuat sebuah tulisan tentang Jawa Tengah saya memustuskan agar lebih spesifik lagi dan saya membahas kota dimana tempat saya dilahirkan yaitu kota Tegal Tercinta.
Saya akan menceritakan sedikit tentang kebudayaan saya yang berada di jawa tengah karena kedua orang tua saya berasal dari kota tegal dan tinggal di kabupaten tegal maka saya pun akan menceritakan kebudayaan yang ada di kota tegal. Kota tegal memiliki banyak keunikan yang mungkin orang tidak mengetahui kebudayaan yang ada dikota tegal, langsung saja kita bahas berdirinya kota Tegal.

  • Etimologi

Penggunaan nama/kata Tegal mengacu kepada istilah tegalan, tetegil (ladang), atau nama sebuah desa yang pada mulanya adalah merupakan bagian dari Kabupaten Pemalang yang setia kepada trah Kerajaan Pajang. Pada tahun 1530 telah Nampak kemajuannya dan termasuk wilayah kabupaten pemalang yang mengakui kerajaan Pajang. Ki Gede Sebayu saudara Raden Benowo pergi kearah barat dan sampai tepian Sungai Gung. Melihat kesuburan tanahnya, tergugah dan berniat bersama – sama penduduk meningkatkan hasil pertanian dengan memperluas lahan serta membuat saluran pengairan. Daerah yang sebagian besar merupakan tanah ladang tersebut kemudian dinamakan TEGAL.

  • Geografi

Secara Geografis Kota Tegal berada di jalur pantai utara (pantura) Jawa Tengah, terletak 165 km sebelah barat Kota Semarang atau 329 km sebelah timur Jakarta. terletak di antara 109°08’ – 109°10’ Bujur Timur dan 6°50’ – 6°53’ Lintang selatan, dengan wilayah seluas 39,68 Km² atau kurang lebih 3.968 Hektar. Kota Tegal berada di wilayah Pantura, dari peta orientasi Provinsi Jawa Tengah berada di Wilayah Barat, dengan bentang terjauh utara ke selatan 6,7 Km dan barat ke timur 9,7 Km. Dilihat dari letak geografis, posisi Tegal sangat strategis sebagai penghubung jalur perekonomian lintas nasional dan regional di wilayah Pantura yaitu dari barat ke timur (Jakarta-Tegal-Semarang-Surabaya) dengan wilayah tengah dan selatan Pulai Jawaa (Jakarta-Tegal-Purwokerto-Yogyakarta-Surabaya) dan sebaliknya. Dengan curah hujan yang sangat rendah, temperatur (suhu) rata-rata kota ini mencapai 35 derajat celcius.

  • Bahasa

Bahasa Tegal memiliki kemiripan dengan bahasa Banyumas (ngapak) yaitu dalam kosakata. Namun kebanyakan masyarakat Tegal enggan disebut sebagai orang ngapak, sebab nyata-nyata dialeknya berbeda. Masyarakat yang menggunakan bahasa Tegal meliputi: bagian utara kabupaten Tegal, Kota Tegal, bagian barat kabupaten Pemalang, dan bagian timur kabupaten Brebes. Kongres bahasa Tegal pertama digelar oleh pemerintah Kota Tegal pada tanggal 4 April 2006, di hotel Bahari Inn. Acara yang digagas oleh Yono Daryono tersebut menghadirkan beberapa tokoh antara lain SN Ratmana (cerpenis), Ki Enthus Susmono (dalang Tegal), Eko Tunas (penyair Tegal), Dwi Ery Santoso (Puisi dan Sutradara).Tujuan digelarnya kongres itu adalah untuk mengangkat status dialek Tegalan menjadi bahasa Tegal.

  • Sistem Sosial

Kota Tegal memakai sistem informasi berbasis peta geografis yang dibangun dalam rangka mendukung program penanggulangan kemiskinan melalui identifikasi, perencanaan, analisis, pengembangan, pengawasan, dan penyebarluasan secara visual tentang potensi goegrafis secara tematik di wilayah Kota Tegal, data tingkat pendapatan, pendidikan dan kesehatan, mata pencaharian dan angkatan kerja, potensi geografis, penggunaan lahan, serta fasilitas umum yang ter-update. Sehingga data dan informasi yang tersaji menjadi bahan pengambilan keputusan dan kebijakan penanggulangan kemiskinan di Kota Tegal.

  • Budaya & Kebiasaan Masyarakat

Meskipun kota Tegal tidak diakui sebagai pusat budaya Jawa, namun kesenian di sini berkembang cukup pesat. Berbagai macam diskusi budaya digelar dengan menghadirkan budayawan nasional dan lokal.
IMG_2380
Salah satu yang menjadi khas di Tegal adalah teh poci Tegal. MOCI atau minum teh dengan poci tanah merupakan ritme dari kehidupan masyarakat Tegal dan sekitarnya.Teh poci ini selain kuliner yang bisa dinikmati disetiap sudut warung di kota Tegal, juga sudah menjadi budaya dan identitas tersendiri bagi warga Tegal. Diketahui, kebiasaan minum teh poci sudah menjadi tradisi bagi orang Tegal. Hal ini disebabkan karena pesatnya pertumbuhan pabrik teh di Tegal.
Bahkan dari kebiasaan itu muncul kebudayaan unik, yaitu Mantu Poci(Balo-balo) merupakan tradisi masyarakat kota Tegal yang sudah berlangsung secara turun-temurun. Acara intinya melangsungkan “pesta perkawinan” antara sepasang poci tanah. Balo-Balo mantu poci adalah sebuah pertunjukan seni rakyat Kota Tegal, yang memadukan antara unsur bunyi seni rakyat balo-balo dan unsur cerita mantu poci. Layaknya sebuah perhelatan mantenan, dan diselingi hiburan tari dan lagu-lagu tegalan. Awalnya tradisi tersebut digelar untuk mempererat tali silaturahmi antar tetangga, khususnya bagi mereka yang tidak memiliki keturunanan dan berkeinginan untuk mengadakan syukuran seperti sunat atau nikahan. Meski tidak ada yang mengetahui sejak kapan tradisi tersebut mulai muncul ,masyarakat tegal meyakini bahwa tradisi tersebut adalah tradisi asli kota bahari tersebut. Di kota yang masih mempertahankan tradisi tersebut yaitu di daerah pinggiran,, seperti Kelurahan Tegalsari, Muarareja, Tunon, Cabawan,dan Margadana. Biasanya mantu ini dilaksanakan setelah lebaran atau di bulan sawal.

  • Mata Pencaharian

Sebagian besar masyarakat sebagai petani, dan mata pencaharianya juga  tergantung pada letak geografis daerah tersebut, contoh bila di Slawi yang letak geografis nya dataran rendah sebagian adalah pegawai negeri, industri logam, dan industri rumah tangga yang meliputi industri perkayuan (perabotan kayu jati), tekstil (tenun sarung tradisional), kerajinan shuttle cock dan lain-lain. Slawi merupakan kota cikal bakal produsen teh terkemuka di Indonesia yaitu Sosro. Bila di Bumijawa yg berdataran tinggi terdapat pabrik air mineral, dan di Bojong yang terletak di kaki gunung Slamet rata-rata  mereka berkebun, terutama perkebunan kol, sawi dan stroberi. Beda lagi bila di Kecamatan Dukuhturi sebagian besar mereka mencoba mencari pencaharian di kota Jakarta, yakni membuka Warung makan yang di kenal WARTEG ( Warung Tegal ).

0 komentar: